Sabtu, 25 Maret 2023

“Cermin 22”


Kala itu diri ini sedang asik menelusuri tiktok hingga hati ini terhenti pada sebuah quotes. Quotes yang simpel namun mampu mengetuk pintu hati ini, kalimat tersebut ialah Ali Bin Abi Thalib, “Ketika kamu ikhlas menerima kekecewaan hidup, maka Allah akan membayar tuntas semua kecewamu dengan beribu-ribu kebaikan”. Seperti manusia pada umum nya, diri ini pun bertanya tanya, apakah iya ketika aku mampu mengikhlaskan segala kekecawaan maka allah akan hadirkan beribu kebahagiaan?. Dan sebagaimana manusia kebanyakan, aku pun ingin berusaha melakukan apa yang terdapat di kalimat tersebut. Maka kisah ini pun dimulai.

Layaknya awan yang berpasrah dikala angin membawa nya, begitu pula diri ini. Aku pun berpasrah ketika sebuah takdir mengantarkan aku kepada sesuatu yang tidak pernah aku bayangkan sebelum nya. Bahkan dapat dikatakan takdir ini bukan lah takdir yang aku inginkan. Namun, aku hanyalah manusia yang sedang menjalankan peran dalam film yang scenario nya langsung ditulis oleh Allah. Terlukis senyuman tipis di pipi dan keikhlasan yang kala itu aku paksakan. Aku pun melangkah kan kaki meniti detik tiap detik takdir ini. Hingga akhirnya aku bertemu dengan banyak tokoh di kisah ini. Tokoh yang mungkin dapat dikatakan dengan bertemu dirinya menyadarkan aku tentang aku.

22 ialah umurku saat itu, muda bukan?. Umur yang muda untuk memberanikan diri melangkah pada sesuatu yang menurut aku saat itu sangat lah sulit. Umur yang muda untuk mulai menekuni kehidupan. “Kamu masih muda, sedini mungkin lah kamu menata masa depan kamu sendiri. Kamu harus mampu melihat sebuah peluang. Sekalipun peluang tersebut sangat kecil”. Itulah kalimat yang dilontarkan oleh tokoh lain dalam kisah ini. Kalimat yang mampu membangunkan jiwa muda aku yang saat itu sedang tertidur lelap. Sepersekian detik diri ini menganalisa sedetail mungkin kalimat yang baru saja diucapkan dirinya. Apa aku boleh menyebut namanya?. Jika iya, marilah kita sebut tokoh ini dengan dapi. Sudah menjadi rahasia umum bukan, bahwasanya dunia kerja itu kejam. Dunia yang memaksakan semua peran yang ada di dalam nya untuk dewasa secepat mungkin. Dunia yang seringkali membuat peran yang ada di dalam nya merasakan lelah dalam segala sisi yang ada pada diri manusia. Begitu pula dengan aku, gadis muda yang baru saja lulus dari dunia “kampus”. Dan lagi lagi sebagaimana anak muda dengan gejolak jiwa muda, yang diri ini inginkan ialah have fun. Diri ini ingin menghabiskan waktu, mungkin gaji nya untuk kesenangan jiwa, seperti jalan jalan mungkin?nongkrong kesana kemari. Iyaps itulah pikiran ku ketika itu.

Namun, ucapan nya sontak menyadarkan ku, apa aku harus seperti yang ia katakan?apa aku harus mulai seriusin kehidupan ku?dunia seperti apa yang sedang aku jalani?dan dunia seperti apa yang ingin aku rancang?. Sungguh jiwa muda ini sangat tidak ingin melakukan itu, namun kata demi kata nya menyiratkan bahwa aku tidak boleh melakukan yang ada dipikiran ku. Mungkin dirinya tidak ingin aku menyesal di kemudian hari?. Entahlah hanya dia yang tahu apa makna sesungguhnya dari kalimat yang ia ucapkan. Dengan helaan nafas dan segenap ragu yang bergemuruh di dadaku, aku pun memberanikan serta memaksakan diri melakukan apa yang dirinya katakan. Perlahan aku mulai merancang semuanya, aku pun mengikuti saran nya untuk melanjutkan kuliah D4 bersama dirinya. Dengan segala ketidaksiapan yang ada pada diri ini, iya benar saat itu aku sangat tidak siap dengan segala resiko yang akan terjadi, namun lagi lagi dirinya menyakinkan langkah ku. Hingga akhirnya aku, dapi dan teman ku pun mengikuti tes untuk melanjutkan kuliah. Sebenarnya diri ini telah memprediksi segala nya dengan detail. Dan iyaps semua prediksi ku benar. Hanya aku dan teman ku yang dinyatakan lulus tes untuk lanjut kuliah, tapi dapi tidak. Huft, itu lah yang aku rasakan. Segala resiko yang akan datang semuanya berputar di kepala ku. Takut?iya benar aku sangatlah takut saat itu, gadis muda ini sungguh sangat tidak siap jika harus kuliah sambil bekerja. Berjuta kali aku menghela nafas, sebagai sinyal bahwa aku merasa sangat tidak sanggup untuk melakukan nya. Tapi, kerendahan hati, kelapangan hati yang ada pada dirinya, ia menyakinkan ku untuk terus melangkah maju, untuk menyelesaikan apa yang telah aku mulai . “Semangat kuliahnya lis kalo bs selesain tepat waktu”. Kini jalan pendewasaan gadis muda ini pun terbuka lebar.

Bahkan sampai detik kisah ini ditulis, aku pun masih sering menghela nafas. Kuliah sambil kerja bukan lah hal yang menyenangkan, tetapi bukan juga sesuatu yang menyakitkan. Takdir ini banyak mendewasakan ku. Andai waktu itu dirinya tidak memaksa ku melakukan nya, mungkin detik ini aku pasti masih menjadi gadis muda yang menuruti semua hawa nafsu jiwa muda nya untuk membuang waktunya, gaji nya, masa muda nya dan segala nya. Jalan ini mengajarkan aku melihat sisi aku yang lain nya. Sisi yang aku tidak pernah tau bahwa aku ternyata sekuat itu, semampu itu. Berangkat pagi pulang dini hari, tidur hanya dua jam lalu mengulang nya kembali. Pagi kerja, pulang langsung kuliah sampai malam, Pagi kuliah pulang langsung kerja sampai malam. Pagi siang kuliah, malam kerja sampai pagi. Seperti itulah gambaran rutinitasku. Mencuri waktu dikala kerja untuk mengerjakan tugas, mencuri waktu mengerjakan ujian jika online disaat aku sedang mengerjakan pasien, serta mengambil kesempatan tidur disaat perjalanan baik perjalanan menuju kerja maupun kuliah. Sakit sehat sakit sehat ialah siklus yang aku rasakan pada perjalanan ini. Hal yang membahagiakan aku ialah setidaknya aku tidak pingsan dijalan ataupun dirumah saat melakoni takdir ini hehe. 

Sebelum takdir ini hadir dalam hidupku dan sebelum aku membaca quotes di tiktok. Aku hanya lah gadis dengan sejuta rasa tidak percaya diri yang senantiasa bergemuruh di hati. Diri ini sangat tidak percaya bahwa dirinya mempunyai something special, aku tidak pernah merasa kalo aku bisa hebat seperti yang lain nya. Mungkin kisah ini terlihat klasik, tapi kisah ini, takdir ini, perjalanan ini sungguh menyadarkan aku untuk melihat aku menjadi seseorang yang ternyata aku punya sisi secerah itu. Aku yang memaksakan diri berani menghadap atasan kala aku meminta ijin untuk melanjutkan kuliah, aku yang berusaha merendahkan hati ku meminta bantuan rekan kerja ku jika aku ingin tukeran jadwal ketika jadwal kerja dan kuliah ku bentrok. Aku yang belajar berpikir secara detail saat akan mengambil sebuah keputusan, bersabar untuk tidak tergesa dalam berpikir dan bertindak. Gadis muda ini belajar mendewasakan dirinya serta menemukan jati dirinya. Aku mulai mengerti dan paham manusia itu dinamis, sangat bisa berubah tiap detiknya. Sehingga aku mulai tau kemana aku pergi ketika jiwa raga ku lelah. Perjalanan ini bukan hanya sekedar mendewasakan aku, tapi juga sebagai jalan aku menemukan Tuhan ku. Hanya allah sebagai tempat bergantung, tempat meminta. Hanya memohon kepada-Nya lah semua nya insya allah akan lancar. Ternyata memang benar quotes yang tidak sengaja melintas di social media ku. Disaat aku mulai mengikhlaskan segala rasa kecewa dalam hidupku, mulai berpikir positif bahwa hidup ini tidak selama nya gelap, mulai menerima segala hal buruk yang pernah terjadi di hidupku. Ternyata disaat itu lah allah melimpahkan beribu kebahagiaan dan beribu kemudahan dalam hidupku. 

Momen yang tidak kalah membuat ku terharu ialah momen PKL dan Kerja. Momen itu membuat diri ini paham bagaimana harus bersikap, bagaimana aku belajar mengerti dalam menempatkan diri. Aku yang saat itu menghadap atasan di tempat pkl ku untuk sekedar bertanya bagaimana jadwal ketika pkl dan memohon keringanan karena aku harus pkl sambil bekerja. Alhamdulillah nya karena allah, semuanya dimudahkan. Aku penuh melaksanakan pkl selama 1,5 bulan. Momen ini sungguh mengajarkan aku agar menjadi sosok yang tidak mudah mengeluh dan bersyukur atas segala nya. Berusaha menyeimbangkan pkl dan kerja bukan lah sesuatu yang mudah. Pagi pkl, siang nya kerja. Pagi – siang pkl malam nya kerja, Pagi – siang selama 5 hari berturut turut, Pagi – siang – malam selama 3 hari berturut turut dilanjut pagi – siang selama 2 hari berturut turut. Pulang kerumah hanya sekedar setor muka dan setor badan ke kasur. Tidur nyenyak?aku sama sekali tidak merasakan tidur nyenyak selama menjalani pkl-kerja. Seperti biasa aku mencuri curi waktu tidur, bahkan pernah aku tertidur dalam rakaat shalat. Mengeluh?alhamdulillah aku tidak sama sekali mengeluh, karena aku mulai memahami arti kehidupan, arti sebuah perjuangan. 

Aku pernah mendengar sebuah kalimat yang mengatakan “Ketika kamu sedang berada di fase berjuang, maka kamu akan mengerti dan paham manusia mana yang tulus kepada mu, manusia mana yang hati nya bersih, manusia mana yang memberikan saran baik dalam langkahmu, manusia mana yang mau membantu mu, manusia mana yang hanya pura pura”. Dan menurut ku kalimat itu ialah sebuah fakta. Di perjalanan ini aku pun mulai mengerti, mulai bisa menilai manusia, dan yang pastinya aku tau manusia mana yang harus aku perlakukan dengan sangat baik dan manusia mana yang aku perlakukan baik. Ternyata saat kita mulai “self love” ke diri sendiri, disaat itulah kita mulai nyaman sama diri kita dan nyaman pula menjalani kehidupan kita, yang nantinya diri kita mulai memancarkan cahaya nya sendiri. Kisah ini belum sehebat yang lain, tapi drama gadis muda 22 tahun yang berusaha melawan ego nya, ego jiwa muda nya sungguh mengetuk pintu hati dan pikiran nya. Aku mulai bisa menentukan langkah ku, arah hidupku, paham akan sebuah prioritas dalam hidup. Mana yang harus aku lakukan dan mana yang harus aku relakan. “Hidup adalah sebuah pilihan yang diikuti sebuah resiko. Ketika kita mampu memilih suatu jalan, maka seharusnya kita siap dengan segala resiko nya. Maju sebagai pemenang atau mundur sebagai pecundang”. “Memutuskan sesuatu saja sudah sulit, apalagi harus menghadapi resiko nya. Tapi menyerah karena tidak siap itu adalah sebuah kekonyolan”. Mungkin kalimat itu cukup mengambarkan diri ini, aku gadis muda yang memilih jalan untuk berjuang di usia muda dikala teman sebaya ku menikmati masa muda nya (seperti jalan jalan, membeli album idol nya yang mahal, dan lainnya). Satu hal yang aku sadari, bahwasanya kita adalah pejuang di jalan yang telah kita pilih, pilihan apapun yang kita pilih itu baik tidak ada yang salah. Yang salah adalah ketika kita marah ke Tuhan, menyalahkan takdir Tuhan hanya karena kita tidak siap menanggung resiko atas pilihan kita sendiri. 

Penutup manis dari kisah gadis muda ini adalah ia sangat bersyukur karena Allah membawa langkahnya pada takdir yang membuat ia mulai mengerti akan banyak hal. Aku sangat bersyukur Allah menghadiahkan aku sahabat yang sangat baik, sahabat yang membantu langkah ku saat kuliah ku dulu dan dia juga yang sekarang membantu langkah ku menggapai mimpi ku. Dia dengan senang hati siap siaga jika aku ingin tukeran jadwal, dia juga yang menyemangati ku ketika aku mulai terlihat lelah, dia yang paling sadar ketika pucat pasi tergambar di wajah ku. Manusia pada umumnya hanya melihat rejeki itu ya gaji, jabatan lah dan bentuk material lainnya. Padahal lebih dari itu, rejeki yang terbaik ialah ketika kita punya sahabat yang mendukung langkah kita, perjalanan kita, dan bahagia atas pencapaian kita. Karena Sang Pencipta ingin manusia sadar bahwasanya di dunia ini bukan hanya sekedar kemewahan material, dunia ini jauh lebih indah dari itu ketika kita melihatnya dari sisi yang lain.

Ternyata menjadi dewasa itu “menyenangkan” ya …..

 

“Jadikan takdir dan pilihan kita sebagai jalan bagi kita menemukan diri sendiri, memahami diri sendiri, serta mencintai diri sendiri. Tiap tiap manusia adalah pribadi yang hebat dan istimewa”

 

(Terimakasih banyak untuk Mama dan Keluarga yang selalu jadi garda terdepan saat aku mulai rapuh, senantiasa memeluk ku disaat aku mulai lelah. Terimakasih banyak juga untuk Annisa Nurhikmah yang telah banyak membantu dalam perjalanan ku dan untuk Muamar Khadafi yang telah menyadarkan aku akan banyak hal di hidup ini).


“C A B E. Jadi gimana?”

 

        “Jika pertemuan tidak dapat diwujudkan, lalu apa yang bisa kita kenang?”. Kisah ini dibuka dengan sepatah kalimat yang cukup menggambarkan kita saat ini bukan?hehe. Jawaban yang mudah ialah Ketika fisik nya tidak dapat kita raih, maka momen nya lah yang dapat digenggam. Itu lah yang aku lakukan sekarang. “Nca, cabe apa kabar?. Mama udah lama gak denger nca minta ijin jalan sama cabe”. Pertanyaan ini seringkali memanaskan telinga ku, yang mana jawaban nya sudah pasti kalian tau “sibuk ma”. Iyaps semakin bertambahnya umur, maka semakin sempit waktu yang kita miliki. Kalian tau tidak, sampai detik aku menulis tentang kalian, aku terus tertawa bahagia. Aku bahagia walau hanya dengan mengenang “momen kita”. Rasanya aku ingin sekali berbicara ke Tuhan, bahwa aku hanya ingin berada di waktu dimana ada cerita kita. Kalian apa kabar sekarang? Semakin bertambah umur, pertemuan kita makin sedikit ya. Terkadang juga instastory ataupun snap what’s app menjadi perantara kabar. “Oh si ica abis jalan” “Ah iya pipa dikit lagi mau sidang” “Yah, helen udah balik lagi ke bandung” “Eh si feni abis jalan ke dufan ternyata” “Si iin kemana ya, dia jarang banget buat snap. Apa masih hidup?hehe”. Begitulah gambaran aku ketika melihat kabar mereka hanya dari sebuah instastory. Aku pun sendiri sibuk dengan aktivitas melanjutkan kuliah sambil bekerja. Ada kala nya tersirat niat ingin memulai percakapan duluan kepada mereka, entah sekedar personal chat ataupun group chat. Namun, kesibukan yang aku miliki pun membuat aku seringkali lupa untuk melakukan niat ku. 

        Dahulu sekali kita sering bertemu di kelas, bertemu di tugas kelompok, bertemu di ekstrakulikuler yang sama. Banyak sekali momen bertemu kita ya saat itu. Setiap detik momen itu kita lukis dengan berbagai macam warna warna yang indah, kalian bukan hanya sekedar “teman sekolah” tapi lebih dari itu. Kalian ingat tidak momen disaat kita rapat di masjid, haha saat itu kita menyebutnya “RAPAT DPR RRCB”. Memang unik istilah yang kita pakai saat itu “rapat”, padahal yang kita lakukan ialah berkomunikasi. Meluruskan segala kesalahpahaman yang ada, mengungkapkan semua keluh kesah yang ada untuk sama lain, memberikan saran, nasehat, kritik satu sama lain. Aku memahami arti sebuah sahabat ya dari kalian. Kita yang saling berusaha mengerti satu sama lain, memahami sifat dan karakter satu sama lain, saling memaklumi dan menasehati satu sama lain. Tahun demi tahun akhirnya kita pun mulai memahami, mengerti satu sama lain, tetapi sayangnya dengan berjalan nya waktu pertemuan kita pun makin jarang terjadi. 

        Dulu, seringkali kita mengeluh bosan karena harus terus terusan berinteraksi satu sama lain. Kita merasa bahwa seharusnya kita juga berinteraksi membuat squad dengan teman yang lain nya. Tapi, setelah pertemuan telah jarang kita lakukan, momen itu menjadi kenangan yang paling kita rindukan sekarang ya. Aku bersyukur sekali allah takdirkan aku bertemu sama kalian, allah takdiran masa SMA ku berwarna indah. Makasih banyak ya guys, makasih banyak atas segala keindahan pertemuan kita, makasih telah memilih aku menjadi sahabat kalian. Aku sungguh tidak bisa mendeskripisikan kalian, karena momen bersama kalian hanya bisa dirasakan dengan hati. Aku cuman berharap, kita bisa selalu merayakan dan mengabadikan setiap momen penting satu sama lain secara bersama sama. Tetap menjadi sahabat sampai akhirnya kita bertemu kembali di indahnya surga. Banyak wishlist kita yang belum tercapai loh, aku berharap kitab isa mewujudkan nya satu persatu. Aku tidak ingin hanya berkata “see u on top” karena sesungguhnya aku ingin kita sama sama ada di setiap langkah kehidupan satu sama lain, aku ingin kita bisa terus bercerita satu sama lain bagaimana kehidupan yang kalian jalani, siapa saja yang kalian temui, jika kalian kesulitan ingatlah ada kita, bagaimana kalian melewati semuanya. Aku ingin kita menjadi seperti itu. Tetaplah berkabar, karena kabar kalian adalah notifikasi yang kita tunggu. 

        Aku tidak tau bagaimana menutup kisah ini, karena kisah ini tidak akan ada penutupan. Cerita kita akan senantiasa mengukir kisahnya tiap detik. “Cabe jadi gimana?kapan kita bercanda tawa bersama lagi?"

Selasa, 25 Agustus 2020

Cerita ku Tentang Berkebun RINDU!!!

Bismillahirrahmanirrahim aku kali ini mau drop puisi yang aku ikut sertakan di lomba Global Youth Action.

Ini kali keduanya aku beraniin ikut lomba puisi hihihi. OH YAAAAA PUISI INI JUGA AKU BUAT SETELAH 1,5 TAHUN AKU HIATUS GAK BUAT PUISIII😭😭😭.

Ketika itu aku beraniin buat nulis puisi lagi wowww padahal otak aku udah kaku bgt rasanyaaaaa ngerangkai kata kata yg puitis BUT aku nekatin aja, it's okay not to win tidak semua hal harusss menang ka?. Karena kemenangan yang sesungguhnya adalah ketika kamu berani mencoba melombakan dirimu dengan jutaan orang diluar sana🤗. Menang hanya lah bonus yang penting sudah mencoba😍.

Cerita ku Tentang Berkebun RINDU!!! 

Mau kah kau mendengar ceritaku?. 
Aku terlahir di kota tak pernah tidur.
Kota yang hiruk piruk ketika sang mentari datang, dan 
Bermandi cahaya ketika sang kegelapan menyapa.
Kebisingan adalah asupan sehari hari ku.
Langit cerah beralas kabut adalah ciri khas kotaku.
Serta ... 
Gedung pencakar langit ialah pemandangan kota ku.

Bersesakan dalam kereta.
Melangkah bersama mentari.
Berbalik mendekap senja. 
Mendengar gurauan dosen, bercengkerama bersama teman, melihat tawa anak didik ku merupakan definisi favorit dalam hidupku. 
Apalagi... mendengar ocehan sang mama tiap fajar hadir.
Sungguh ... aku menyukainya.

Itu semua ialah ceritaku sebelum pandemi. 
Sebuah cerita yang indah tuk berulang. 
Sebelum akhirnya ... .
Tuhan membelenggu diriku, langkah ku, serta gerakan ku.
Sebelum Tuhan berkata “ku beri kau bibit rindu, berkebun lah dengannya”.
Bibit rindu? Berkebun RINDU? Apa?Bagaimana?.    

Kepala ku sesak dengan segala pertanyaan. 
Apakah kamu tau “apa itu berkebun rindu?”.
Bagaimana menanam nya?.
Lalu ... seperti apa pohon rindu itu? 
Berkebun rindu? Jelas aku tak pandai. 
Melakukan nya saja tidak pernah.
Bagaimana bisa Tuhan menitipkan bibit itu padaku?.

Awalnya ... aku tak sanggup menerimanya. 
Sungguh ... itu terlalu melelahkan.
Karena aku ... mencintai pertemuan.
Namun ... pada akhirnya aku menurut pada Tuhan.
Aku menanam nya, menjaga nya, serta menyiram nya.
Hingga Tuhan berkata “Hai, berbahagialah hari ini. Kamu dapat menuai nya”.
Dan pada hari itu ... .                         
Aku mengerti bagaimana indahnya berkebun RINDU!.            

Puisi ini diikutsertakan di Lomba Puisi Nasional Bertema " Tanam Rindu" Yang diselenggarakan oleh Global Youth Action. Dan alhamdulillah belum rejeki insyaallah selanjutnya aamiin🤗

Selasa, 21 Juli 2020

Terimakasih.

Terlihat sepele dengan kata "Terimakasih".

Terimakasih sudah menjadi penolong ku keluar dari lingkaran setan ku.
Terimakasih sudah mengulurkan tangan mu untuk membantu aku.
Kata kata yang tidak bisa aku ungkapkan secara lisan mungkin tertulis pun dapat mewakili,

Terimakasih telah membantu ku membuka pintu, menunjukkan jalan untukku.
Terimakasih berada di depanku, menghalangi benda benda tajam untuk menghujam ku.
Terimakasih kamu rela terluka demi melindungi aku.

Adakah kata yang bisa mengungkapkan betapa aku berterimakasih?.

Terimakasih. Aku sungguh berterimakasih.

Tapi,.... Maaff...

Untuk hal yang tidak bisa aku jelaskan.
Untuk hal yang tidak bisa aku gambarkan.

Berjuta-juta terimakasih untukmu namun beribu-ribu maaf ku ucapkan 🙃.




2006 - 2016 - 2021~

Rabu, 17 Juni 2020

Memaknai Kehidupan bersama Langit dan Awan

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh sahabat onlinee...🥰

Jadi sesuai judul ya "Memaknai Kehidupan bersama Langit dan Awan". Apa ya kira kira yang mau aku bahas???.

Seperti biasa aku mengawali dengan cerita lalu aku akan membagikan apa yang aku rasakan ke teman teman🥰🥰.

Aku itu pecinta Langit dan Awan. Ya sesuka itu dan secinta itu sama Langit dan Awan. Kenapa??? Alasan ini yang aku bakal ceritain ke teman teman.

Dari aku kecil, aku itu sukaaa banget mandangin langit dan awan. Mandangin langit yang bertaburan awan tuh nyejukin banget. Berasa hati tenaangg banget. Berawal dari situ aku mengerti apa itu kehidupan?. Ya aku mulai memahami nya sejak aku kecil, ketika aku sangat suka memandang langit.

Bagiku langit itu indah, cantik sekalii.
Keindahan nya membuat aku betah untuk menatap serta ingin menetap.

Alasan :
1. Dari langit dan awan aku memaknai keberadaan Allah.

     Pasti sering banget teman teman denger kalimat "Allah itu Maha Melihat" jadi kemanapun kamu pergi allah melihat bukan?. Teman teman sadar gak si. Langit dan awan itu terbentang sangat luasss. Mereka tanpa batas, waktu dan ruang. Kemanapun kita melangkah, kemanapun kita berada, baik waktu pagi/siang/malam langit dan awan akan tetap bersama kita. Ya selalu berada diatas kita. Di tempat mana tidak ada langit?di waktu apa tidak ada langit? Pasti semua tempat,semua waktu selalu ada langit. Dari situ aku paham bahwa hanya dengan melihat alam ciptaan-Nya kita akan mengenal dan mengetahui Kebesaran Sang Pencipta. (Begitu juga dengan keberadaan Allah. Dimanapun kita berada, baik pagi/siang/malam Allah akan selalu bersama kita dan melihat kita sama seperti halnya langit yang selalu berada diatas kita).

2. Dari langit dan awan aku memaknai sebuah siklus kehidupan.

     Ya semua hal yang ada di muka bumi ini tidak terlepas dari sebuah siklus. Apa ada di bumi ini yang tidak memiliki siklus?pasti jawaban nya TIDAK. Lalu apa hubungannya langit dan awan dengan siklus kehidupan?.

     Ketika pagi hari. Sang fajar menyapa dengan kehangatan nya. Langit dan awan berwarna kemerahan, seperti seorang gadis yang tersipu malu. Sungguh itu cantikkk banget. Suasana fajar itu membawa ketenangan. Fajar ini melambangkan bahwa sebenarnya kehidupan ini hangat, menenangkan, membahagiakan. Tapi sayangnya fajar hanya datang dalam waktu yang sebentar.

     Selanjutnya ketika terik matahari menyengat di siang hari. Sinar matahari saat itu benar benar membuat kita kepanasan. Seringkali kita mengeluh "panas banget ya hari ini". Pernah gak teman teman melihat langit ketika terik matahari?. Keadaan langit saat itu sungguh indah. Langit yang berwarna biru cerah, dengan awan tebal membersamai nya. Dengan kecerahan langit melambangkan sebuah semangat, dan keceriaan. Dibalik panas yang terik ada langit yang cerah dengan awan yang indah. Ini menandakan bahwasanya dibalik sebuah panas yang allah berikan yang mana membuat kita mengeluh karena harus merasakan panas mungkin kita sampai berkeringat, namun ketika kita melihat ke langit, kita akan menemukan pemandangan yang indah. Analoginya kehidupan ini tidak terlepas dari sebuah cobaan (panas terik matahari) yang mungkin membuat kita lelah lalu mengeluh. Kecerahan langit menandakan bahwa kita hidup harus semangat & selalu ceria. Jadi dibalik cobaan yang membuat kita mengeluh kita harus tetap semangat serta pantang menyerah. Jika kita melihat ke atas (dalam hal ini selalu bersama allah) maka kita akan melihat sebuah keindahan yang tidak kita liat jika hanya merasakan panas dan mengeluh. Karena sesungguhnya disaat itu lah Allah memberikan kita kekuatan, dan semangat yang lebih untuk berusaha semaksimal mungkin. Apalagi waktu ini sangat panjang teman teman. Tidak seperti fajar dan senja yang hanya sebentar. Hal ini tidak terlepas bahwasanya kehidupan adalah cobaan serta ujian yang harus dilalui.

     Ketiga itu ketika langit berada di ujung hari yaitu senja. Kita dapat melihat senja yang berwarna sendu namun tetap indah. Senja melambangkan sebuah kesedihan. Namun dibalik warna sendu ada sebuah keindahan yang terpancar. Membuat kita merasakan kebahagiaan. Tapi senja hanya sebentar. Sangat sangat sebentar. Analoginya adalah sebenarnya kesedihan yang kita rasakan itu adalah sebuah kebahagiaan yang tersirat. Tidak semua orang mengetahui nya ataupun menyadari nya. Senja hanya sebentar (ini artinya kesedihan hanya datang dalam waktu singkat).

     Keeempat itu adalah ketika malam hari. Langit ketika malam hari berwarna gelap. Walaupun langit berwarna gelap disana tetap ada awan yang setia menemani nya. Lalu ada juga bintang yang memberi sedikit cahaya kepadanya. Di waktu ini manusia biasanya tidur beristirahat untuk kembali beraktivitas di keesokan harinya. Dalam hal ini analoginya ada dua :

a. Ketika kita merasakan hidup kita gelap. Seringkali kita merasa bahwa gelap ialah tanpa cahaya. Padahal allah tidak pernah memberikan kegelapan tanpa cahaya. Walau malam hari, langit berwarna gelap disana tetap ada cahaya bintang maupun bulan. Jadi ketika kita sedang berada di fase "gelap". Janganlah merasa gelap itu tanpa cahaya. Pasti ada sebuah cahaya yang menerangi kegelapan mu. Walau hanya setitik cahaya, itu tetap cahaya yang allah berikan untuk menerangi langkahmu. Dibalik kegelapan yang kamu rasakan selalu ada sebuah hiasan yang menghiasi langkahmu. Dan ketika kamu sedang berada di fase "gelap" yang perlu kamu lakukan beristirahat lah sebentar, karena sebenarnya itu tanda Allah untuk mengistirahatkan seluruh tubuh mu selama kamu beraktivitas. Agar kamu kembali di esok hari dengan semangat

b. Jika allah menetapkan mu terbangun di keesokan harinya. Itu tandanya allah masih ingin kamu berjuang untuk kehidupan mu. Namun jika allah menetapkan kamu tertidur tenang di keesokan harinya. Hal itu menandakan bahwa Allah tau lelahnya kamu menghadapi siklus kehidupan. Dan allah ingin kamu beristirahat total untuk kehidupan mu.

     Dan terakhir. Pernahkah teman teman melihat langit tanpa awan?. Apa yang teman teman rasakan saat itu?.

     Ketika aku melihat langit tanpa awan yang aku rasakan ialah sebuah KEHAMPAAN. Hampa banget langit tanpa awan, langit kesepian awan tidak menemaninya. Namun pemandangan langit tanpa awan ini sangat jarang dan sebentar. Hal ini menandakan bahwa memang dalam kehidupan kita pasti pernah sekali atau dua kali merasakan hidup kita hampa, tidak berwarna, tidak ada hiasan. Dan ketika kamu berada di fase ini yang perlu kamu lakukan hanyalah nikmati hingga waktunya berakhir. Karena sesungguhnya langit tanpa awan (kehampaan) yang kita rasakan itu hanya sebentar. Karena allah akan kembali menghadirkan awan yang selalu setia dengan langit🥰🥰.

Kesimpulan nya ialah :

     Sesungguhnya kebahagiaan, kesedihan, kehangatan, kehampaan, bahkan rasa gelap yang kita rasakan itu hanya sebentar. Jangan sampai kita terbuai akan kebahagiaan, lalai karena kehangatan, terlalu larut dalam kesedihan, lemah dalam kegelapan, sering berkeluh tanpa bersyukur hingga kita lupa menyiapkan diri untuk menghadapi siklus selanjutnya. Karena sebenarnya kita hidup dalam sebuah siklus yang dinamakan SIKLUS KEHIDUPAN. Baiik kebahagiaan, kehangatan, kesedihan, cobaan, atau apapun itu semuanya punya porsi waktu nya. Yang mana mereka akan saling berjalan dengan porsi waktu yang berbeda. Ada yang sebentar, ada yang lama. Semua itu telah Allah atur. Kita sebagai manusia hanya perlu menikmati, menjalani, sampai porsi waktu siklus itu berganti. Dan ingat dibalik semua itu ada hal tersirat yang mungkin kita sudah mengetahui tapi kita seringkali memungkiri nya🥰🥰🥰.

Sering sering lah melihat hal tersirat yang telah tersurat. Maka kamu akan merasakan kebahagiaan tersirat yang telah allah suratkan.

Rabu, 10 Juni 2020

KRISIS JATI DIRI

Krisis Jati Diri?

Tiap orang memiliki rentan waktu yang berbeda mengalami krisis jati diri. Namun biasanya dimulai dari usia 20th. Pernah denger kan "saat umur 20 thn kamu akan merasakan banyak hal" "saat 20 tahun kamu akan mulai merasakan ..." . Ya benar sebagian orang mengalami nya di rentan usia 20 tahun-an. Tapi beberapa dari mereka juga ada yang mengalaminya dibawah 20 tahun.

Trigger yang menyebabkan krisis jati diri tiap orang pun berbeda-beda. Tapi jika diambil garis besar biasanya karena dia sering membandingkan dirinya dengan orang lain, terlalu melihat kelebihan orang lain hingga lupa sebenarnya dirinya juga punya kelebihan, terlalu menghujat dirinya ketika ia gagal mencapai/mendapatkan sesuatu, dan banyak lagi.

- Terlalu sering membandingkan dirinya dengan orang lain :
     Ini menyebabkan diri sendiri kehilangan kepercayaan bahwa dirinya juga punya HAL UNIK UNTUK DIBANGGAKAN. Terlalu sering melihat kesuksesan orang lain hingga lupa membangun kesuksesan untuk dirinya sendiri. Terlalu iri melihat orang lain menaiki tangga kesuksesan.
     Tidak salah kita melihat kesuksesan orang lain. Yang salah adalah kita terlalu FOKUS DENGAN KESUKSESAN ORANG LAIN. Terlalu iri hati hingga kita membiarkan kehidupan kita. "Ih keren ya dia masuk universitas A" "wah kece deh dia bisa ya juara lomba ini".
     Lalu pada akhirnya diri kita terus menerus fokus dengan kesuksesan yang telah dicapai orang lain. Hingga kita mengabaikan bahwa sebenarnya kita pun punya tangga kesuksesan sendiri. Kita pun bisa membangun kesuksesan sendiri. Aku udah pernah bilang di blog sebelumnya bahwa yang menghalangi diri kita untuk maju bukanlah orang lain, melainkan diri kita sendiri. Pikiran kita sendiri yang tidak fokus dengan kehidupan kita.
     Boleh liat kesuksesan orang lain, sangat boleh. Jika dengan melihatnya membuat kita terpacu untuk melakukan yang lebih lebih baik versi kita sendiri.

- Terlalu melihat kelebihan orang lain :
     TERLALU melihat kelebihan orang lain hingga lupa bahwa diri kita juga punya kelebihan. Yang harus diingat adalah
a. SETIAP INDIVIDU ADALAH UNIK
b. SETIAP INDIVIDU PUNYA KELEBIHAN DAN KEKURANGAN. Punya kekuatan dan kelemahan.
     Terlalu melihat kelebihan orang lain bisa berdampak membuat kita tidak percaya diri, ah ya trend nya sekarang "insecure".
     Bukan kah sesuatu yang berlebihan itu tidak baik?. Kesuksesan akan datang Ketika kamu percaya diri kamu bisa. Ketika kamu yakin diri kamu mampu, dan Ketika mau menggali kelebihan kamu sendiri.
     Boleh melihat kelebihan orang lain, sangat boleh. Jika dengan melihatnya membuat mu ingin terus menggali kelebihan yang kamu punya "dia kelebihan bisa juara lomba, aku apa ya?. Aku harus menggali kemampuan ku, pasti aku juga punya kelebihan yang orang lain gak punya". Ketika kamu berpikir seperti ini, insyaallah setengah keberhasilan sudah kau genggam.

(Percayalah hal yang kamu liat sempurna, hal yang kamu liat dia memiliki banyak kelebihan, sesungguhnya ia pun sama dengan kita. Memiliki kekurangan dan kelemahan. Bedanya ialah dia mampu mengolah kelemahan dan kekurangan nya menjadi kelebihan dan kekuatan nya. Sehingga akhirnya dia tampak begitu sempurna dimatamu)

- Terlalu menghujat diri sendiri.
     Pasti semua orang pernah menghujat diri sendiri ketika ia gagal mencapai impian nya. Ia merasa terlalu bodoh lah, terlalu idiot lah, terlalu ini dan terlalu itu. Terlalu banyak kata terlalu dalam hidupnya. Istilah keren nya si ini tuh Self Blame.
     Tidak ada yang baik dengan kata "hujatan/menghujat". Baik itu diucapkan untuk orang lain atau untuk diri sendiri. Buat apa menghujat diri sendiri?apalagi menghujat orang lain😄. "Tapi kan gue cuman menghujat diri sendiri, bukan orang lain. Gak ngerugiin dong". Eittss kata siapa gak ngerugiin? Mungkin yang dimaksud gak ngerugiin orang lain gitu kan?. Tapi gini deh untung dari menghujat diri sendiri apa? Gak ada kan. Malah lebih banyak kerugian nya.
a. Bisa bikin stress/depresi
b. Bisa membuat kita menyalahkan Takdir bahkan Tuhan bisa disalahkan.
c. Dan banyak lagi deh.

Yang harus kalian tau dan harus digarisbawahi ialah :

1. Sangat sangat tidak adil membandingkan diri kita dengan orang lain. Mengapa?karena tiap individu itu unik. Gak ada satu pun di dunia ini yang memiliki kesamaan yang sama. Bahkan yang kembar sekalipun mereka memiliki perbedaan dan keunikan nya sendiri. Karena dengan keunikan itu lah kita sebagai manusia bisa saling berbeda istilah keren nya saling melengkapi (asique). Jika tiap manusia punya keunikan yang sama lalu gimana bedain nya?😂.

Jika kamu ingin membandingkan dengan sangat adil adalah : kamu bandingkan diri kamu sendiri dengan versi kamu dimasa lalu. Seberapa baik versi kamu sekarang, seberapa banyak langkah kamu untuk menjadi versi terbaik kamu. Itu yang perlu kamu lakukan. Jika ini yang kamu lakukan maka kamu tidak akan kehilangan kepercayaan pada diri sendiri. Dan kamu akan bisa fokus membangun fondasi kesuksesan kamu lalu meniti dan menaiki nya dengan penuh kebanggaan TAPIII jangan membuat dirimu tinggi hati ya😉. Harus tetap rendah hati🥰.

2. Terkait insecure ialah mulailah love self terlebih dahulu. Mungkin terlalu mainstream si kalimat ini karena udah banyak banget yang bilang. Tapi percaya deh. Mencintai diri kamu dengan segala kelebihan, kekurangan, kekuatan, kelemahan serta insecureritis yang kamu punya itu akan membuatmu berkali kali lipat BAHAGIA. Karena sesungguhnya diri kamu hanya perlu penggakuan untuk menerima segalanya ttg dirimu. Ah ya menurut aku pribadi ya. Aku mulai sadar hal ini beberapa bulan terakhir. Merasa insecure, rendah diri, merasa diri sendiri tuh jelek sejelek-jeleknya itu gak adil loh buat dirimu. Kenapa? Karena sebenarnya diri kamu itu sangat sangat baik. "kok baik si?apa hubungannya?". Sangat ada hubungannya.

Begini kamu sadar gak bahwa selama kamu hidup, diri kamu itu selalu berusaha membuatmu seimbang. Seimbang hati, pikiran, logika, dsb. Hingga sampai detik ini kamu membaca ini, kamu masih waras dan masih bisa membedakan mana hal baik & buruk. Kamu masih bisa bedain mana ANGKOT MANA BECAK😂. Iya kan?pasti bisa bedain😆. Diri kamu juga sudah sangat berusaha menjaga kamu agar tidak tergoyahkan, tidak salah jalan, tidak hancur atau apapun. Diri kamu selalu kuat menghadapi SEGALA UJIAN DAN COBAAN dalam kehidupan mu. Selalu menguatkan mu dikala kamu mulai lemah. Buktinya sampai detik ini kamu bisa baca tulisan ini 😁 (itu tandanya kamu tidak dalam kondisi lemah)😉.

Coba sekarang pikirkan kembali. Apakah adil untuk kamu merasa insecure? Apa adil kamu merasa rendah diri, merasa jelek sejelek-jeleknya? Padahal diri kamu sudah berusaha sedemikian rupa menghadapi segala hal yang ada di kehidupan mu. Kamu masih waras, kamu masih bisa tersenyum, kamu masih bisa tertawa itu berkat dirimu sendiri yang berusaha keras menjaga kamu tetap seimbang. Lalu apakah masih pantas kamu merasa insecure dengan hal yang seharusnya tidak perlu insecure?. Apresiasi lah diri mu sendiri yang telah sekuat baja menghadapi kehidupan mu, yang tetap kokoh berdiri meski badai, hujan, gunung meletus hadir ke kehidupan mu. Sungguh DIRIMU ITU HEBAT LEBIH DARI YANG KAMU KIRA. DIRIMU KUAT LEBIH DARI YANG KAMU KIRA (Jika kamu mengakui dan mengapresiasi diri sendiri, maka kamu akan sangat takjub dengan dirimu yang begitu kuat nya)

3. Terakhir. Sangat sangat tidak perlu memberikan kalimat negatif kepada diri sendiri.
"coba gue begini, pasti hasilnya gak seperti ini nih"
"ah elah gara gara gue pilih ini jadinya seperti ini kan. Coba gue ikutin pilihan dia"
"Kenapa si dia sukses, dia pinter gue nya bego, ikut lomba, ikut ini itu gak ada hasilnya". Dan masih banyak lagi contoh kalimat negatif ke diri sendiri (Self Blame). Aku udah jabarin diatas bahwa tidak ada hal positif dari pelontaran kalimat negatif. Itu cuman bikin kamu terus menerus strees bahkan depresi karna kamu menganggap diri kamu itu produk gagal. Kamu merasa diri kamu itu tidak pantas karena selalu gagal. Padahal sejatinya kamu itu tidak gagal. Gak ada satu pun orang di dunia ini yang bener bener gagal, terkecuali DIA YANG BERHENTI MENCOBA DAN BERPIKIR "IMPOSSIBLE UNTUK MENCAPAI/MENGGAPAI NYA". Disaat itulah kamu menciptakan KEGAGALAN SEJATI DALAM KEHIDUPAN MU. Bukan Takdir yang membuatmu gagal, bahkan bukan pula Tuhan yang membuat mu tidak mencapai nya. Tapi itu semua karena dirimu, karena pikiran mu merasa itu impossible, dan karena kamu menghentikan langkah mu untuk mencoba.

BUKAN TAKDIR ATAUPUN TUHAN YANG MEMBUAT MU GAGAL. MELAINKAN DIRIMU SENDIRI YANG MENCIPTAKAN RUANG KEGAGALAN UNTUK KEHIDUPAN MU. Percaya lah Tuhan selalu menTakdirkan kesuksesan untuk hambanya. MenTakdirkan hal baik untuk hambanya (pada dasarnya untuk semua hambanya) namun dalam praktiknya hanya untuk Hambanya yang berusaha dan tidak berhenti mencoba.

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri,” (QS. Ar-Ra'd:11). (Allah hanya memberikan mu peluang, peluang itu berhasil atau tidak itu ada ditangan mu sendiri, kamulah yang menentukan takdirmu sendiri. Karena Tuhan hanya memberikanmu pilihan).

Dan satu lagi. Pondasi bangunan mu akan semakin kuat ketika kamu melibatkan segala sesuatu nya kepada Allah. Karena Allah lah yang akan menguatkan pondasimu. Jadi jangan pernah lupa selalu libatkan allah dalam segala hal🥰.

Salam manis dari aku😉🥰,
- Litrid -

Sabtu, 06 Juni 2020

KEHIDUPAN ITU SEPERTI MEMBACA AL-QUR'AN

Assalamualaikum temen temen online kuh. Semoga sehat sehat ya. Oh ya masih bulan syawal nih. Jadi sebelum mau cerita aku mohon maaf lahir batin ya teman teman online kuh.

Okay.. kali ini aku mau cerita seperti judul yg aku tulis "KEHIDUPAN ITU SEPERTI MEMBACA AL-QUR'AN". Kok gitu si?ada apa si? maksud nya seperti membaca Alquran tuh apa si?. Semua pertanyaan temen temen bakal aku jawab nih. Tapi seperti biasa aku bakal bercerita, semoga temen temen mengerti apa yang aku ceritakan ya.

Ide ini muncul tepat bulan puasa sebulan yang lalu. Jadi gini karena #dirumahaja udah 3 bulan jadi tuh pasti bawaan nya males aja, bosen, dan segala macam nya. Nah pas puasa bulan lalu, bisa dibilang itu ibadah yang mau dilakukan tuh males aja. Kebawa hawa #dirumahaja. Tapi aku paksain diri aku. Walaupun males baca Qur'an tapi tetep aku paksain. Sebut aja aku punya target tiap selesai shalat wajib baca Qur'an 2 lembar. Namanya godaan pasti ada kan. Pegang al Qur'an aja tu berat gitu, kangen si tapi berat. Nah selama niat mau baca 2 lembar ini. Banyak banget pikiran pikiran
"Baca nya satu a'in aja deh"
"Gimana baca nya nanti aja pas shalat wajib selanjutnya,di rappel deh"
"Dua lembar itu kebanyakan serius deh. Satu lembar aja,nanti mau kuliah online kan"
"Blablabla...".

Banyak banget gangguan pikiran aku seperti itu. Tapi aku tetep #nawaitupaksain. Nah aku baca pelan pelan al Qur'an nya, walau digangguin sama pikiran seperti diatas aku tetep baca, tetep lakuin sesuai niat aku di awal baca dua lembar. Walau selama baca aku sempet mikir "kayaknya bener deh dua lembar kebanyakan" "Kayaknya bener deh harusnya nanti aja, mau kuliah online"
Dan banyak lagi kayaknya kayaknya yg ganggu pikiran aku selama baca Qur'an. Tapi karena tetep aku paksain. Pikiran pikiran diatas itu aku dengerin, aku gak berusaha buat "ah apaan si pikiran ini salah" "ah apaan si pikiran ku gak jelas". Bener bener aku gak begitu. Aku jalani,aku nikmati setiap lafadz yang aku suarakan. Bener bener hati aku itu 100% ke al Qur'an. Tentang pikiran ku yang mengganggu yaudah itu hak pikiran ku berpikir begitu. Yang penting aku dengan niat dan aku dengan tujuan ku.

Selesai baca Qur'an aku tiba tiba tersadar. Ya langsung aja konek pikiran ku ke hal yang baru aja aku lakuin. Tetap baca Qur'an meski dihalau dengan berbagai pikiran ku yang muncul selama baca Qur'an. Aku tiba tiba mikir "oh aku mengerti sekarang".

Mengerti apa si??
Aku mengerti bahwa dalam hidup. Yang menghalangi langkah kita, yang menghentikan langkah kita, yang menghancurkan langkah kita. Itu BUKAN ORANG LAIN. MELAINKAN DIRI SENDIRI.

Kok gitu si?. Jelas dong selama aku baca Qur'an gangguan buat berhenti baca Qur'an itu bukan datang dari mama aku,dari adek aku bahkan dari kakak aku. Tapi itu datang dari pikiran aku. Pikiran aku yang berusaha buat aku berhenti baca Qur'an, pikiran itu berusaha menanamkan kemalasan secara tersirat agar aku menunda dan berhenti membaca Alquran.

Kenapa tersirat? Karena tidak semua orang paham bahwa sebenarnya yang pikiran pikiran seperti tadi itu adalah awal mula kita menunda bahkan berhenti melakukan sesuatu.

Ada dua kemungkinan :

1. Jika aku mendengarkan DAN MELAKUKAN seperti yang pikiran aku ucapkan ke aku. Untuk aku mengurangi bacaan ku. Apa yang terjadi? Ya jika aku mengurangi yang harusnya dalam sehari paling minim baca 10 lembar. Ketika aku memutuskan menunda pasti targetku bakal berkurang. Iya dong?semakin aku mengurangi targetku tiap selesai shalat. SEMAKIN LAMA AKU MENCAPAI TARGET DAN TUJUANKU. Bahkan bisa tidak mencapai apa yang aku targetkan.

Selanjutnya jika aku menunda kegiatan membaca Alquran nya. Itu sama saja seperti kemungkinan yang diatas. Yaitu mengurangi target bacaan ku,dan membuat aku makin lama mencapai tujuan ku. "Kenapa,kok gitu si?" "Lah kan cuman nunda doang,bukan mengurangi target". Gini ya temen temen.

Pertama menunda pekerjaan = menambah pekerjaan. Untuk membaca dua lembar aja itu udah berat apalagi jika nunda baca nya?pasti dong di shalat berikut nya yang harusnya cuman baca 2 lembar. Jadi 4 lembar karena kita menunda?. Apa yakin ketika baca 4 lembar bener bener baca?atau bakal muncul pikiran lain?.

Menurut aku kemungkinan terbesar nya adalah bakal muncul pikiran lain yang akan membuat kamu menunda lagi dan menunda lagi. "Ah nanti aja ah shalat berikutnya bacanya"
"Ah pas tahajud aja ah waktunya lama"
"Bacanya nanti deh pas selesai sahur bacanya jadi gak tidur pagi".
Yakin kamu bakal baca 4 lembar, tanpa berkeinginan untuk menunda lagi?. Kemungkinan terbesar nya KAMU PASTI MENUNDA LAGI. Kenapa? Pertama karena kamu keenakan menunda pekerjaan. Kamu terlalu menggampangkan sesuatu hal. Hingga hal yang harusnya tidak menumpuk menjadi menumpuk. Lalu ketika sudah numpuk kamu akan semakin malas menyelesaikan nya. Kamu AKAN TERUS DAN TERUS MENCARI ALASAN AGAR BISA MENUNDA LAGI DAN LAGI.

2. Kemungkinan kedua ialah yang aku lakukan. Terus membaca Alquran secara perlahan. Aku memang mendengar semua pikiran diatas. Tapi aku tetep pelan pelan baca. Istilahnya terseok-seok lah. Aku tidak membantah sedikitpun apa yang pikiran ku ucapkan. Aku tidak bilang "kamu salah" atau mikir "iya juga ya bener". Tidak sama sekali,kenapa??.

Karena pertama dengan mendengarkan tanpa membantah = menjaga fokus kita untuk mencapai target. Ketika kita mendengar dengan membantah sama saja menghilangkan fokus kita. Kita dengerin nih pikiran kita "Dua lembar kebanyakan serius deh" terus kita bantah "engga kok,masih sedikit" dibalas smaa pikiran kita "iya kebanyakan coba dulu selembar biar gak capek". Pikiran kita akan terus punya jawaban atas bantahan kita, hingga akhirnya kita ditaklukkan oleh pikiran kita "ah iya deh kayaknya bener" "ah apa lakuin itu aja ya". See?? karena membantah pikiran kita sendiri, kita kehilangan fokus untuk mencapai tujuan kita.

Lalu kedua dengan membantah = membuat diri kita lelah, capek. Lah kok, apa hubungannya membantah sama lelah?. Ada dong hubungannya. Pada alasan pertama pikiran kita akan selalu punya jawaban atas bantahan kita. Pada akhirnya kita sendiri akan lelah dan capek karena harus terus-menerus berdebat dengan pikiran kita sendiri. Yang mana sebenarnya itu useless. Hanya buang buang energi saja. Hingga akhirnya membuat kita males mencapai tujuan kita karena kita udah kehabisan energi berdebat dengan pikiran sendiri. Jadinya badmood lah gak jadi baca. Jadinya berhenti di tengah jalan lah baca Qur'an nya. Membuat kita males dan maunya REBAHAN AJA UDAH PALING BENER. Pada akhirnya kita tidak melakukan apapun untuk mencapai tujuan kita.

Itulah alasan aku. Tetep baca pelan pelan, dengarkan semua apa yang pikiran aku ucapkan tanpa membantah sedikitpun. Agar aku bisa cepat mencapai targetku dan tujuan ku. Aku terus menjaga fokus ku, aku terus menyeimbangkan fokus ku. Supaya aku tidak goyah terhadap apa yang telah aku niatkan. Sehingga pada akhirnya aku DAPAT MENCAPAI TARGET DAN TUJUAN KU DENGAN CEPAT.

Seperti itulah kehidupan. Kepada teman teman online ku. Tidak ada satupun yang benar benar MENGHALANGI LANGKAH KITA selain diri kita sendiri, selain PIKIRAN KITA SENDIRI.

Mendengarkan pikiran kita tidak salah, namun yang salah ialah membantahnya. Karena membantah sama dengan menghilangkan fokus kita.

Tetap jalani dengan perlahan. Dengarkan dan nikmati setiap apapun yang pikiran kita ucapkan.

Dengarkan sambil tersenyum.
Dengarkan sambil terus berjalan. Dengarkan sambil menikmati.

Walau kamu pelan dalam melangkah, it's okay tidak apa apa. Sekecil apapun kita melangkah, walau hanya 0,1cm itu tetap sebuah langkah yang mana akan membawa kita kepada target dan tujuan kita. Jaga fokus kita agar tidak tergoyahkan oleh pikiran kita sendiri. Lakukan segala sesuatu dengan niat yang full. Insyaallah walau apapun yang menghalangi kita bisa taklukkan. Dan yang pasti kamu akan merasakan kenikmatan dari apa yang kamu lakukan Okeee😉.

Sekian dulu dari akuu. Selamat malam teman teman. Semangat selalu yaw