Sabtu, 25 Maret 2023

“C A B E. Jadi gimana?”

 

        “Jika pertemuan tidak dapat diwujudkan, lalu apa yang bisa kita kenang?”. Kisah ini dibuka dengan sepatah kalimat yang cukup menggambarkan kita saat ini bukan?hehe. Jawaban yang mudah ialah Ketika fisik nya tidak dapat kita raih, maka momen nya lah yang dapat digenggam. Itu lah yang aku lakukan sekarang. “Nca, cabe apa kabar?. Mama udah lama gak denger nca minta ijin jalan sama cabe”. Pertanyaan ini seringkali memanaskan telinga ku, yang mana jawaban nya sudah pasti kalian tau “sibuk ma”. Iyaps semakin bertambahnya umur, maka semakin sempit waktu yang kita miliki. Kalian tau tidak, sampai detik aku menulis tentang kalian, aku terus tertawa bahagia. Aku bahagia walau hanya dengan mengenang “momen kita”. Rasanya aku ingin sekali berbicara ke Tuhan, bahwa aku hanya ingin berada di waktu dimana ada cerita kita. Kalian apa kabar sekarang? Semakin bertambah umur, pertemuan kita makin sedikit ya. Terkadang juga instastory ataupun snap what’s app menjadi perantara kabar. “Oh si ica abis jalan” “Ah iya pipa dikit lagi mau sidang” “Yah, helen udah balik lagi ke bandung” “Eh si feni abis jalan ke dufan ternyata” “Si iin kemana ya, dia jarang banget buat snap. Apa masih hidup?hehe”. Begitulah gambaran aku ketika melihat kabar mereka hanya dari sebuah instastory. Aku pun sendiri sibuk dengan aktivitas melanjutkan kuliah sambil bekerja. Ada kala nya tersirat niat ingin memulai percakapan duluan kepada mereka, entah sekedar personal chat ataupun group chat. Namun, kesibukan yang aku miliki pun membuat aku seringkali lupa untuk melakukan niat ku. 

        Dahulu sekali kita sering bertemu di kelas, bertemu di tugas kelompok, bertemu di ekstrakulikuler yang sama. Banyak sekali momen bertemu kita ya saat itu. Setiap detik momen itu kita lukis dengan berbagai macam warna warna yang indah, kalian bukan hanya sekedar “teman sekolah” tapi lebih dari itu. Kalian ingat tidak momen disaat kita rapat di masjid, haha saat itu kita menyebutnya “RAPAT DPR RRCB”. Memang unik istilah yang kita pakai saat itu “rapat”, padahal yang kita lakukan ialah berkomunikasi. Meluruskan segala kesalahpahaman yang ada, mengungkapkan semua keluh kesah yang ada untuk sama lain, memberikan saran, nasehat, kritik satu sama lain. Aku memahami arti sebuah sahabat ya dari kalian. Kita yang saling berusaha mengerti satu sama lain, memahami sifat dan karakter satu sama lain, saling memaklumi dan menasehati satu sama lain. Tahun demi tahun akhirnya kita pun mulai memahami, mengerti satu sama lain, tetapi sayangnya dengan berjalan nya waktu pertemuan kita pun makin jarang terjadi. 

        Dulu, seringkali kita mengeluh bosan karena harus terus terusan berinteraksi satu sama lain. Kita merasa bahwa seharusnya kita juga berinteraksi membuat squad dengan teman yang lain nya. Tapi, setelah pertemuan telah jarang kita lakukan, momen itu menjadi kenangan yang paling kita rindukan sekarang ya. Aku bersyukur sekali allah takdirkan aku bertemu sama kalian, allah takdiran masa SMA ku berwarna indah. Makasih banyak ya guys, makasih banyak atas segala keindahan pertemuan kita, makasih telah memilih aku menjadi sahabat kalian. Aku sungguh tidak bisa mendeskripisikan kalian, karena momen bersama kalian hanya bisa dirasakan dengan hati. Aku cuman berharap, kita bisa selalu merayakan dan mengabadikan setiap momen penting satu sama lain secara bersama sama. Tetap menjadi sahabat sampai akhirnya kita bertemu kembali di indahnya surga. Banyak wishlist kita yang belum tercapai loh, aku berharap kitab isa mewujudkan nya satu persatu. Aku tidak ingin hanya berkata “see u on top” karena sesungguhnya aku ingin kita sama sama ada di setiap langkah kehidupan satu sama lain, aku ingin kita bisa terus bercerita satu sama lain bagaimana kehidupan yang kalian jalani, siapa saja yang kalian temui, jika kalian kesulitan ingatlah ada kita, bagaimana kalian melewati semuanya. Aku ingin kita menjadi seperti itu. Tetaplah berkabar, karena kabar kalian adalah notifikasi yang kita tunggu. 

        Aku tidak tau bagaimana menutup kisah ini, karena kisah ini tidak akan ada penutupan. Cerita kita akan senantiasa mengukir kisahnya tiap detik. “Cabe jadi gimana?kapan kita bercanda tawa bersama lagi?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar