Assalamualaikum temen temen online kuh. Semoga sehat sehat ya. Oh ya masih bulan syawal nih. Jadi sebelum mau cerita aku mohon maaf lahir batin ya teman teman online kuh.
Okay.. kali ini aku mau cerita seperti judul yg aku tulis "KEHIDUPAN ITU SEPERTI MEMBACA AL-QUR'AN". Kok gitu si?ada apa si? maksud nya seperti membaca Alquran tuh apa si?. Semua pertanyaan temen temen bakal aku jawab nih. Tapi seperti biasa aku bakal bercerita, semoga temen temen mengerti apa yang aku ceritakan ya.
Ide ini muncul tepat bulan puasa sebulan yang lalu. Jadi gini karena #dirumahaja udah 3 bulan jadi tuh pasti bawaan nya males aja, bosen, dan segala macam nya. Nah pas puasa bulan lalu, bisa dibilang itu ibadah yang mau dilakukan tuh males aja. Kebawa hawa #dirumahaja. Tapi aku paksain diri aku. Walaupun males baca Qur'an tapi tetep aku paksain. Sebut aja aku punya target tiap selesai shalat wajib baca Qur'an 2 lembar. Namanya godaan pasti ada kan. Pegang al Qur'an aja tu berat gitu, kangen si tapi berat. Nah selama niat mau baca 2 lembar ini. Banyak banget pikiran pikiran
"Baca nya satu a'in aja deh"
"Gimana baca nya nanti aja pas shalat wajib selanjutnya,di rappel deh"
"Dua lembar itu kebanyakan serius deh. Satu lembar aja,nanti mau kuliah online kan"
"Blablabla...".
Banyak banget gangguan pikiran aku seperti itu. Tapi aku tetep #nawaitupaksain. Nah aku baca pelan pelan al Qur'an nya, walau digangguin sama pikiran seperti diatas aku tetep baca, tetep lakuin sesuai niat aku di awal baca dua lembar. Walau selama baca aku sempet mikir "kayaknya bener deh dua lembar kebanyakan" "Kayaknya bener deh harusnya nanti aja, mau kuliah online"
Dan banyak lagi kayaknya kayaknya yg ganggu pikiran aku selama baca Qur'an. Tapi karena tetep aku paksain. Pikiran pikiran diatas itu aku dengerin, aku gak berusaha buat "ah apaan si pikiran ini salah" "ah apaan si pikiran ku gak jelas". Bener bener aku gak begitu. Aku jalani,aku nikmati setiap lafadz yang aku suarakan. Bener bener hati aku itu 100% ke al Qur'an. Tentang pikiran ku yang mengganggu yaudah itu hak pikiran ku berpikir begitu. Yang penting aku dengan niat dan aku dengan tujuan ku.
Selesai baca Qur'an aku tiba tiba tersadar. Ya langsung aja konek pikiran ku ke hal yang baru aja aku lakuin. Tetap baca Qur'an meski dihalau dengan berbagai pikiran ku yang muncul selama baca Qur'an. Aku tiba tiba mikir "oh aku mengerti sekarang".
Mengerti apa si??
Aku mengerti bahwa dalam hidup. Yang menghalangi langkah kita, yang menghentikan langkah kita, yang menghancurkan langkah kita. Itu BUKAN ORANG LAIN. MELAINKAN DIRI SENDIRI.
Kok gitu si?. Jelas dong selama aku baca Qur'an gangguan buat berhenti baca Qur'an itu bukan datang dari mama aku,dari adek aku bahkan dari kakak aku. Tapi itu datang dari pikiran aku. Pikiran aku yang berusaha buat aku berhenti baca Qur'an, pikiran itu berusaha menanamkan kemalasan secara tersirat agar aku menunda dan berhenti membaca Alquran.
Kenapa tersirat? Karena tidak semua orang paham bahwa sebenarnya yang pikiran pikiran seperti tadi itu adalah awal mula kita menunda bahkan berhenti melakukan sesuatu.
Ada dua kemungkinan :
1. Jika aku mendengarkan DAN MELAKUKAN seperti yang pikiran aku ucapkan ke aku. Untuk aku mengurangi bacaan ku. Apa yang terjadi? Ya jika aku mengurangi yang harusnya dalam sehari paling minim baca 10 lembar. Ketika aku memutuskan menunda pasti targetku bakal berkurang. Iya dong?semakin aku mengurangi targetku tiap selesai shalat. SEMAKIN LAMA AKU MENCAPAI TARGET DAN TUJUANKU. Bahkan bisa tidak mencapai apa yang aku targetkan.
Selanjutnya jika aku menunda kegiatan membaca Alquran nya. Itu sama saja seperti kemungkinan yang diatas. Yaitu mengurangi target bacaan ku,dan membuat aku makin lama mencapai tujuan ku. "Kenapa,kok gitu si?" "Lah kan cuman nunda doang,bukan mengurangi target". Gini ya temen temen.
Pertama menunda pekerjaan = menambah pekerjaan. Untuk membaca dua lembar aja itu udah berat apalagi jika nunda baca nya?pasti dong di shalat berikut nya yang harusnya cuman baca 2 lembar. Jadi 4 lembar karena kita menunda?. Apa yakin ketika baca 4 lembar bener bener baca?atau bakal muncul pikiran lain?.
Menurut aku kemungkinan terbesar nya adalah bakal muncul pikiran lain yang akan membuat kamu menunda lagi dan menunda lagi. "Ah nanti aja ah shalat berikutnya bacanya"
"Ah pas tahajud aja ah waktunya lama"
"Bacanya nanti deh pas selesai sahur bacanya jadi gak tidur pagi".
Yakin kamu bakal baca 4 lembar, tanpa berkeinginan untuk menunda lagi?. Kemungkinan terbesar nya KAMU PASTI MENUNDA LAGI. Kenapa? Pertama karena kamu keenakan menunda pekerjaan. Kamu terlalu menggampangkan sesuatu hal. Hingga hal yang harusnya tidak menumpuk menjadi menumpuk. Lalu ketika sudah numpuk kamu akan semakin malas menyelesaikan nya. Kamu AKAN TERUS DAN TERUS MENCARI ALASAN AGAR BISA MENUNDA LAGI DAN LAGI.
2. Kemungkinan kedua ialah yang aku lakukan. Terus membaca Alquran secara perlahan. Aku memang mendengar semua pikiran diatas. Tapi aku tetep pelan pelan baca. Istilahnya terseok-seok lah. Aku tidak membantah sedikitpun apa yang pikiran ku ucapkan. Aku tidak bilang "kamu salah" atau mikir "iya juga ya bener". Tidak sama sekali,kenapa??.
Karena pertama dengan mendengarkan tanpa membantah = menjaga fokus kita untuk mencapai target. Ketika kita mendengar dengan membantah sama saja menghilangkan fokus kita. Kita dengerin nih pikiran kita "Dua lembar kebanyakan serius deh" terus kita bantah "engga kok,masih sedikit" dibalas smaa pikiran kita "iya kebanyakan coba dulu selembar biar gak capek". Pikiran kita akan terus punya jawaban atas bantahan kita, hingga akhirnya kita ditaklukkan oleh pikiran kita "ah iya deh kayaknya bener" "ah apa lakuin itu aja ya". See?? karena membantah pikiran kita sendiri, kita kehilangan fokus untuk mencapai tujuan kita.
Lalu kedua dengan membantah = membuat diri kita lelah, capek. Lah kok, apa hubungannya membantah sama lelah?. Ada dong hubungannya. Pada alasan pertama pikiran kita akan selalu punya jawaban atas bantahan kita. Pada akhirnya kita sendiri akan lelah dan capek karena harus terus-menerus berdebat dengan pikiran kita sendiri. Yang mana sebenarnya itu useless. Hanya buang buang energi saja. Hingga akhirnya membuat kita males mencapai tujuan kita karena kita udah kehabisan energi berdebat dengan pikiran sendiri. Jadinya badmood lah gak jadi baca. Jadinya berhenti di tengah jalan lah baca Qur'an nya. Membuat kita males dan maunya REBAHAN AJA UDAH PALING BENER. Pada akhirnya kita tidak melakukan apapun untuk mencapai tujuan kita.
Itulah alasan aku. Tetep baca pelan pelan, dengarkan semua apa yang pikiran aku ucapkan tanpa membantah sedikitpun. Agar aku bisa cepat mencapai targetku dan tujuan ku. Aku terus menjaga fokus ku, aku terus menyeimbangkan fokus ku. Supaya aku tidak goyah terhadap apa yang telah aku niatkan. Sehingga pada akhirnya aku DAPAT MENCAPAI TARGET DAN TUJUAN KU DENGAN CEPAT.
Seperti itulah kehidupan. Kepada teman teman online ku. Tidak ada satupun yang benar benar MENGHALANGI LANGKAH KITA selain diri kita sendiri, selain PIKIRAN KITA SENDIRI.
Mendengarkan pikiran kita tidak salah, namun yang salah ialah membantahnya. Karena membantah sama dengan menghilangkan fokus kita.
Tetap jalani dengan perlahan. Dengarkan dan nikmati setiap apapun yang pikiran kita ucapkan.
Dengarkan sambil tersenyum.
Dengarkan sambil terus berjalan. Dengarkan sambil menikmati.
Walau kamu pelan dalam melangkah, it's okay tidak apa apa. Sekecil apapun kita melangkah, walau hanya 0,1cm itu tetap sebuah langkah yang mana akan membawa kita kepada target dan tujuan kita. Jaga fokus kita agar tidak tergoyahkan oleh pikiran kita sendiri. Lakukan segala sesuatu dengan niat yang full. Insyaallah walau apapun yang menghalangi kita bisa taklukkan. Dan yang pasti kamu akan merasakan kenikmatan dari apa yang kamu lakukan Okeee😉.
Sekian dulu dari akuu. Selamat malam teman teman. Semangat selalu yaw