Minggu, 06 Maret 2016

Semerbak melati

       Dari sisi pojok kanan di sebuah taman bunga di daerah Tebet,terlihat seorang gadis yang menutupi wajahnya dengan tangan mungilnya,ia mempunyai postur tubuh tinggi,putih,bermata indah serta memakai hujan terurai panjang. Ku pandangi ia dari kejauhan. Terdengar isak tangis gadis bermata indah itu. Tangannya pun basah,karena mutiara yang menyapa pipi imutnya. Inginku mendekatinya,namun diriku takut menganggu dirinya. Sedetik..... dua dua detik berlalu. Ingin ku mendekatinya,menenangkannya. Tapi tanpa kusadari,diriku sudah berada di belakangnya. Tanganku pun refleks menyentuh pundaknya dan berkata "Jangan menangis ukhti,apa yang menimpa dirimu?".Gadis itu pun terkejut mendengar suaraku. Tanpa berkata ia langsung meninggalkanku sendiri. Aku pun masih terpaku melihat dirinya. Ketika ku menyentuh pundaknya ku melihat diriku dan dirinya sedang bersama. Aku pun bingung. Diriku merasakan takdir bersamanya. Namun tak bisa ku rasakan lebih dalam apa itu takdir baik ataupun buruk.

         Setelah dua jam diriku berada di taman nan indah ini,penuh warna warni serta wangi yang menggoda. Membuat diriku merasakan surga dunia. Namun aku pun memutuskan untuk pulang ke rumah,walau jauh di lubuk hatiku,berat kaki ini untuk melangkah,namun apa daya diriku tak punya tempat berlindung selain di sana. Rumah tapi bukan rumah melainkan neraka untuk diriku.

         Bergetar kaki ini ketika diriku sudah sampai di depan pintu. Dengan ragu ku sentuh,dan ku buka pintu dan seketika terdengar "Plang.... plang.... plang....." "eh mana anak kita?jam segini belom pulang" "mana aku tau mas?kamu kan bapaknya masa engga tau?" "Loh kan kamu ibunya,ibu macam apa kamu engga bisa.." "engga bisa apa mas?sudah lah capek aku mas,mau tidur tadi banyak kerjaan di kantor"(brak)menutup pintu dengan kencang. Diriku terpaku,kakiku lemas,tubuhku bergetar melihat kejadian itu. Sudah 16 tahun diriku hidup bersama mereka. Dan 16 tahun sudah aku melihat kejadian ini yang hampir terjadi tiap detik. Mereka hanya akur ketika aku pertama kali aku melihat dunia nan kejam ini. Selalu kata kata itu yang keluar ketika mereka sedang berperang. Sampai aku pun hafal setiap kata demi katanya. Yang mereka lakukan hanya saling menyalahkan,tidak saling mengintropeksi diri. Sesungguhnya jauh di lubuk hati ini,ingin diriku pergi jauh dari dunia ini,namun aku belom bisa menafkahi perut ini.

         Kulangkahkan kaki ini,menuju ruangan yang sangat mengerti diriku. Disana ku rebahkan tubuh kekarku ini. Kutatap langit langit,melihat keromantisan makhluk ciptaan-Nya. Aku pun bertanya pada diri ini. Kapan aku merasakan indahnya dunia,indahnya hidup tanpa keributan. Dan akhirnya aku tertidur hingga mentari kembali menyinari dunia.

         "Allahu akbar .... allahu akbar......" . Suara itu menyapa lembut telingaku. Namun suara itu tak menggangu ku. Kuteruskan mimpi indahku hingga jam menunjukkan pukul 6.00 . Dengan berat diriku bangun untuk pergi ke sekolah. Kuedarkan pandanganku ke semua sudut rumah. Sepi..... hanya itu yang tergambar . Ingin sekali diriku berpamitan dengan sosok yang berjuang demi hidupku,namun apa daya . Mereka terlalu lelah dengan keributan semalam.

           Kulirih jam tanganku yang sudah menunjukkan pukul 6.35 "sudah telat 5 menit biarkanlah"(gumamku dalam hati). Kusentuh gagang pintu lalu kuedarkan pandanganku. "Nampaknya guru belum memasuki kelas. Keberuntungan menyertaiku"(berbicara pada diri sendiri). Dum.... dum.... dum.... terdengar suara kaki mendekati ruang kelasku. Suasana kelas yang awalnya gaduh seketika berubah menjadi damai. Dari jendela diriku melihat guru yang akan mengajar ada jam pertama. Dibelakangnya,kumelihat seorang gadis yang tampak familiar. Ia memiliki mata nan indah. "Sepertinya aku pernah melihat gadis itu,tapi di mana ya"(berbicara dengan diri sendiri). Beberapa detik berlalu aku pun mengingatnya. "Oh ya gadis itu,gadis yang pernah kutemui di taman waktu itu". "Anak anak maaf sebelumnya bapak telat masuk kelas,oh ya hari ini kalian akan mendapatkan teman baru". "Silahkan mau perkenalkan dirimu kepada teman temanmu". "Hai semua namaku cahya. Aku pindahan dari Bandung". "Cahya mau duduk di sebelah kevin ya". "Baik pak". Gadis bermata indah itu pun melangkahkan kakinya menuju kursiku dan ia duduk di sebelahku. Pelajaran pertama pun di mulai

Bersambung.....

Selasa, 09 Februari 2016

Laki laki baik untuk wanita yg baik

Assalamualaikum mau berbagi pemikiran aja nih

Sesuai judul pos an aku,hmm awalnya aku agak ragu dengan hadist ini,tp aku berpikir ulang gk mungkin kan hadistnya salah?tp apa buktinya?

Dan aku menemukan jawabannya
Waktu itu aku lagi nyuci baju sekolah,pergi dan baju sehari hari.Selesai di bilas aku jemur semua bajuku tapi aku gk sembarangan menjemur.Aku pisahkan baju seragam,baju pergi dan baju sehari hari. Bukan hanya memisahkan baju aku juga memisahkan hanger untuk menjemur baju. Untuk baju seragam putih aku memilih hanger yg bersih,tidak ada cacat satu pun,dan tidak berkarat. Karena apa?karena baju seragam putih itu jika di jemur dgn hanger yg berkarat otomatis bajunya akan berkarat juga dan aku gk mau baju seragamku berkarat,karena menurutku baju seragamku baju yg terpenting.

Aku juga memilihkan hanger yg bagus untuk baju pergiku. Hanger yg tidak berkarat,bersih serta tidak ada cacat satu pun. Karena apa?sama seperti baju seragam menurutku baju pergi tidak pantas jika aku harus menjemurnya dgn hanger yg berkarat karena itu akan merusak keindahan baju pergiku,aku tidak ingin baju pergiku rusak/cacat karena hanger yg salah

Ketiga aku menjemur baju harianku dgn hanger yg seadanya aku gk peduli mau hangernya berkarat,atau ada cacat karena menurutku tidak apa apa baju harianku dijemur dgn hanger yg seperti itu toh cuman di pake dirumah tidak dipake keluar.

Dari kejadian diatas aku berpikir "ternyata janji Allah benar ia akan menjodohkan laki laki yg baik dgn wanita yg baik juga. Karena menurutku Allah tidak mau merusak hambanya yg sudah taat kepadanya hanya karena pasangannya yang salah. Sama halnya aku menjemur pakaian seragamku,baju pergi dan baju harian. Aku memilih hanger yg sempurna untuk baju seragamku dN baju pergiku agar baju tersebut tidak rusak karena hanger yg salah. Dan aku menjemur baju harianku dgn hanger yg seadanya karena aku gk peduli mau baju harianku rusak/tidak kalau rusak tinggal beli lagi

Itu cuman logika sederhana. Jadi kalau mau jodoh kita baik,perbaiki dulu akhlak kita. Karena tidak mungkin allah menjodohkan kita dgn pasangan yg baik kalau diri kita tidak baik. Aku sendiri juga bukan malaikat tanpa kesalahan,aku juga lagi bertahap memperbaiki diri

Jaza kallahu/killahu yg udah sempetin baca.

Senin, 08 Februari 2016

Jangan sekedar menonton tv

Hai assalamualaikum hadir lagi nih,mau cerita lagi gabut aja nungguin hujan
Sesuai judul aku mau share sesuatu nih
Aku biasa nonton berdua sama mana dan berbagi cerita,waktu itu kita lagi nonton berdua (lebih tepatnya sinetron),mama bilang ke aku kalau nonton sinetron atau apapun jangan sekedar nonton aja coba ambil hikmah karena penulis maupun sutradara punya tujuan tertentu membuat sebuah film/sinetron.Perhatiin setiap kata kata dari film tersebut
Kan waktu itu aku suka nonton GGS(ganteng ganteng serigala) ada di suatu scene dimana peran utama yaitu nayla dia nangis di kamarnya sambil berkata (tuhan kenapa semua vampir mengincarku) dan spontan aja aku menanggapi omongan nayla (ya karena kamu spesial kamu punya darah suci yg dimana hanya 1000 tahun sekali darah itu ada)selesai aku menanggapi omongan nayla aku berpikir "oh berarti kalau aku dibenci sesorang aku mempunyai kelebihan yg aku tidak tau" sejak saat itu ketika ada org yg benci sama aku,akunya senang berarti aku punya kelebihan yg org lain tdk punya atau lebih tepatnya aku spesial seperti nayla(peran dalam GGS)

Udah dulu ya tdnya pengen cerita lebih tapi lupa nama peran sinetronnya
Makasih udh baca